JARINGAN TELEKOMUNIKASI
Resume RFID (
Radio Frequency Identification) :
1. RFID (
Radio Frequency Identification) merupakan suatu sistem identifikasi tanpa kabel (wireless) dimana pengidentifikasian data menggunakan radiasi gelombang radio tanpa harus berhadapan langsung dengan reader dalam mengirim kode.
Gambar 1. RFID.
Sumber: www.mikroe.com/blog/what-is-rfid
2. RFID pertama kali diperkenalkan pertamakali sebagai alat spionase Pemerintah Rusia oleh Leon Theremin sekitar tahun 1945. Namun sebenarnya alat yang dipakai Theremin ini sebenarnya masih bersifat pasif sebagai alat pendengar dan bukan berujud suatu identification tag. Teknologi yang digunakan oleh RFID sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 1920-an. Suatu teknologi yang lebih dekat dengan RFID, yang dinamakan IFF transponder, beroperasi pada tahun 1939 dan digunakan oleh Inggris pada Perang Dunia II untuk mengenali pesawat udara kawan mapun lawannya.
3. RFID terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: Tag, Reader, dan Database.
4. Tag merupakan komponen kecil berbentuk stiker yang dapat ditempelkan pada barang. Tag berisi antena sebagai Receiver dan mampu merespon querry yang ditransmisikan oleh transceiver.Tag terbagi menjadi 3 jenis:
a. Tag Aktif, merupakan tag yang dapat dibaca, ditulis, serta memiliki baterai sebagai pemancar gelombang radio ke reader.
b. Tag Pasif, merupakan tag yang hanya mampu membaca saja dan tidak mempunyai baterai internal seperti tag aktif.
c. Tag Semipasif, merupakan tag yang memiliki baterai tersendiri, namun tidak dapat menginisialisasikan komunikasi dengan komponen reader.
5. Perbedaan Tag Aktif dan Pasif pada RFID
Gambar 2. Perbedaan RFID Aktiff dan Pasif.
Sumber: 3.bp.blogspot.com
6. Reader, merupakan penghubung diantara software aplikasi dengan antena dimana gelombang radio mampu diradiasikan ke tag.
7. Database, merupakan kumpulan dari data-data yang telah diinputkan oleh pengguna perangkat dengan tujuan untuk dapat mengakses data dengan cepat dan tepat.
8. Prinsip kerja RFID, Tag yang melekat pada suatu barang akan memancarkan gelombang radio dan merespon reader yang mengidentifikasinya sesuai dengan data yang telah dinputkan didalam database.
9. Pembagian Frekuensi Kerja RFID terbagi menjadi 3, sebagai berikut:
a. Band LF (Low Frequncy), Frekuensi LF pada RFID ini terletak pada jangkauan frekuensi 125 KHz – 134 KHz. RFID dengan frekuensi LF sering dimanfaatkan untuk penelitian tracking binatang dan tracking pengiriman aset.
b. Band HF (High Frequency), Frekuensi HF pada RFID terdapat di frekuensi 13,56 MHz. RFID dengan frekuensi kerja HF ini dimanfaatkan sebagai media data rate (TAG RFID) dan pembaca RFID berjarak sekitar 1,5 meter. RFID pada frekuensi ini memiliki keuntungan karena tidak mengalami gangguan dari adanya air atau logam.
c. Band UHF (Ultra High-Frequency), jangkauan frekuensi UHF pada RFID terletak pada jangkauan frekuensi 850 MHz – 950 MHz dan 2,4 GHz. RFID dengan frekuensi ISM UHF memiliki kecepatan pembacaan yang tinggi.
10. Kelebihan dan Kekurangan RFID
a. Kelebihan
- Identifikasi data tidak perlu berpapasan dengan reader.
- Menghemat tenaga dan waktu pekerjaan dalam proses identifikasai data.
- Jarak identifikasi yang lebih jauh dibandingkan dengan sistem barcode.
b. Kekurangan
- Harga RFID lebih mahal dibandingkan dengan sistem Barcode.
- Akan terjadi ambiguitas informasi jika pada suatu barang terdapat lebih dari satu RFID.
- Reader akan merespon frekuensi lain yang dipancarkan oleh perangkat lain seperti wifi, wimax, dan radio.
11. Contoh pengaplikasian RFID dalam kehidupan sehari-hari:
- Melacak hewan ternak.
- Sebagai pendeteksi pencurian barang.
- Aplikasi dalam perpustakaan.
- Pendeteksi tiket pembayaran jalan tol.
- Pendeteksi barang di supermarket.